Atlet Rusia Kamila Valieva Dihukum karena Kasus Doping, Tak Boleh Tampil selama 4 Tahun

Atlet seluncur asal Rusia bernama Kamila Valieva dihukum tidak boleh tampil selama 4 tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada hari Senin (29/1/2024). Kamila Valieva dijatuhi hukuman karena gagal dalam tes doping sebelum Olimpiade Musim Dingin 2022. Dalam pernyataan CAS, Valieva dinyatakan melakukan Pelanggaran Aturan Anti Doping (ADRV) berdasarkan Klausul 4.1 Aturan Anti Doping Seluruh Rusia tanggal 24 Juni 2021.

Hasil tes anti doping Kamila Valieva dinyatakan positif. Hukuman ini berlaku mulai 25 Desember 2021 ketika sampel dikumpulkan dan keputusan yang sangat dinantikan. “Masa tidak memenuhi syarat selama empat tahun dikenakan pada Nona Valieva, mulai tanggal 25 Desember 2021," dalam pernyataan tersebut, dikutip dari The Moscow Times.

Badan Anti Doping Dunia (WADA) menyambut baik larangan tersebut. Saat itu, Kamila Valieva masih berusia 15 tahun ketika ia dinyatakan positif mengonsumsi trimetazidine, obat jantung yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dikutip dari CNN . Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota

Heboh Pengakuan Ria Ricis Sebenarnya Tak Mau Cerai dari Teuku Ryan Minta Nafkah Rp 1 M, Aib Catherine Wilson Terbongkar dalam Sidang Cerai dengan Idham Masse Kuasa Hukum Beber Faktor Idham Mase dan Catherine Wilson Ingin Cerai, Karena Keket Maju jadi Caleg

Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Aljazair Desak DK PBB Segera Wujudkan Resolusi Terkait Gencatan Senjata di Gaza Israel Sudah Siapkan Skenario Baru Jika Warga Palestina Enggan Diusir Pergi dari Gaza

Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 “Doping terhadap anak anak tidak dapat dimaafkan,” kata WADA dalam sebuah pernyataan. WADA juga mengatakan akan memberikan sanksi kepada dokter, pelatih ataupun pendukung yang terbukti memberikan obat tersebut kepada pemain.

“Dokter, pelatih, atau personel pendukung lainnya yang terbukti memberikan zat peningkat kinerja kepada anak di bawah umur harus menghadapi sanksi penuh dari Kode Anti Doping Dunia," jelasnya. Sebelumnya, hasil tes Valieva terungkap ketika acara beregu skating di Olimpiade Musim Dingin Beijing selesai. Pada saat itu, Valieva memimpin Komite Olimpiade Rusia (ROC) finis di posisi pertama.

Meskipun begitu, Valeva tidak diberikan medali atas kemenangannya karea kontroversi doping. Sebelumnya, diperlukan waktu hampir dua tahun perselisihan antara berbagai badan anti doping untuk mencapai kesimpulan dari hasil tes positif Valieva. Sejak saat itu, tidak ada kepastian soal kasus ini.

Akhirnya Senin ini, CAS telah mengumumkan hasil keputusan yang mencakup diskualifikasi dari semua hasil kompetetif yang dicapai oleh Valieva sejak tes positif.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *