– Tiongkok membantah telah menghapus negara Israel dari layanan peta dunia yang disediakan oleh dua perusahaan teknologi asal Tiongkok, Baidu dan Alibaba. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, mengatakan Israel masih ada dalam peta standar yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok. “Anda pasti tahu bahwa Tiongkok dan Israel memilki hubungan diplomatik resmi. Mengenai persoalan yang Anda sebutkan, negara negara yang bersangkutan ditandai dengan jelas dalam peta standar yang dikeluarkan oleh pihak berwenang yang kompeten di Tiongkok, Anda bisa mengeceknya,” kata Wang, Selasa (31/10/2023), dikutip dari Newsweek.
Adapun peta resmi atau standar di Tiongkok diterbitkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam. Pernyataan Wang itu disampaikan untuk menanggapi rumor yang menyebutkan negaranya menghapus nama Israel dari peta. Rumor itu tersiar setelah beberapa hari belakangan ada sejumlah pengguna media sosial di Tiongkok yang mengaku tidak menemukan nama Israel dalam peta yang dikeluarkan oleh Baidu dan Alibaba.
Pada Selasa, The Wall Street Journal menerbitkan artikel yang menyebutkan, “Pengguna internet di Tiongkok bingung karena nama Israel tidak muncul dalam peta digital daring dari Baidu dan Alibaba." Pakar Hukum Sebut Kasus SAP Bisa Jadi Pelajaran dalam Kasus Karen Agustiawan Tiongkok Bantah Hapus Nama Israel dari Peta Dunia, Sebut Masih Ada dalam Peta Standar
Nama Israel Hilang dari Peta Tiongkok Plt Kadis Kominfo Kabupaten Tangerang Apresiasi Acara Dewan Sepekan 2024 Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4
Anggota Parlemen Perancis Sebut Israel Ingin Hapus Palestina dari Peta Dunia Indonesia Tolak Keras Niat Israel Hapus Palestina dari Peta Dunia Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Pilpres 2024 1 Putaran, Prabowo Mengaku Sudah Tak Sabar Kerja Halaman 4
Media kenamaan asal Amerika Serikat (AS) itu mengaku tidak tahu apakah absennya nama Israel dalam peta itu merupakan hal baru. Sementara itu, penyelidikan yang dilakukan oleh Newsweek mendapati bahwa peta buatan Baidu dan Alibaba memang tidak memuat nama Israel atau Gaza, bahkan sebelum konflik Hamas Israel baru baru ini. Zichen Wang dari Center of China and Globalization di Beijing bersama dengan peneliti bernama Jia Yuxuan juga menyelidiki absennya nama Israel lewat arsip laman internet.
Hasil penelitian menunjukkan nama Israel tidak muncul dalam peta Baidu atau Alibaba sejak Mei 2021. Sementara itu, perihal konfilk Hamas Israel, Tiongkok mengaku berupaya menunjukkan sikap yang berimbang. “Semua negara punya hak untuk mempertahankan diri, tetapi negara negara itu wajib mematuhi hukum internasional, khususnya hukum kemanusiaan internasional, dan melindungi keselamatan warga sipi."
"Setiap nyawa itu berharga, dan nyawa rakyat Palestina, seperti rakyat di negara lainnya, harus dilindungi,” kata Wang. Tentara Israel mengaku sudah sampai di gerbang Kota Gaza pada Rabu (2/1/2023). “Kami berada di gerbang Kota Gaza,” kata Komandan Divisi Lapis Baja ke 162, Brigjen Itzik Cohen, dikutip dari Sky News.
Israel sudah lebih dari sepekan melancarkan serangan darat keGazadari tiga front. “Dalam 5 hari terakhir kami telah menghancurkan banyak kekuatanHamasdan menyerang infrastruktur strategis, semua bahan peledaknya, terowongan bawah tanahnya, dan fasilitas lainnya sudah kami hancurkan sepenuhnya," ujar Cohen. Namun, Cohen berkata penghancuran infrastruktur milik Hamas adalah pekerjaan yang memakan waktu lama.
Di samping itu, menurut dia ada banyak hal yang masih harus dikerjakan. Di sisi lain, belum ada tanggapan dari pihakHamasmengenai klaimIsraelitu. Pasukan PertahananIsrael(IDF) mengatakan serangan yang dilancarkan pada hari Rabu telah menewaskan Muhammad A’sar, sosok yang diklaim sebagai kepala satuan rudal antitankHamas.
Israel menyebut A’sar bertanggung jawab atas satuan rudal antitank di seluruh Jalur Gaza.