Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kini tengah menyiapkan penggantu untuk mengisi posisi KH Marzuki Mustamar setelah dicopot dari jabatan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). Pengganti KH Marzumi Mustamar tersebut merupakan seorang pengasuh pesantren asal Jombang. "Kandidatnya (Pengasuh pesantren) dari Jombang," kata Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (31/12/2023).
Namun, Gus Fahrur tak merinci detail nama yang dimaksud tersebut. Ia hanya mengatakan, figur itu merupakan salah satu kiai berpengaruh di Jatim dan berasal dari salag satu pesantren besar. "Ini kan masih alternatif juga. Kepastian menunggu rapat bersama," tandas katanya.
PBNU, kata Gus Fahrur, dapat memilih dua alternatif untuk menentukan Ketua PWNU Jatim tersebut. Oknum TNI Simpan Kendaraan Curian di Gudang TNI AD Sidoarjo, Kini Tersangka Dijerat Pasal Berlapis Nasihat Buya Yahya dalam Menghadapi Masalah Rumah Tangga agar Tak Berlarut larut, Pasutri Harus Tahu
Heboh, Gudang TNI di Sidoarjo Jadi Tempat Penyimpanan Ratusan Kendaran Curian, 4 Orang Diamankan Zarfan Fawwaz Muhamad Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Tanpa Skripsi Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4
Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabilitas Paslon Terkuat Naik Lagi Jelang Pemungutan Suara Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Pertama, figur yang saat ini menjadi Wakil Ketua PWNU Jatim, kedua yaknibisa juga menugaskan figur dari PBNU.
"Sekitar Hari Rabu (3/1/2023) akan dirapatkan oleh PBNU soal Ketua PWNU Jatim," kata Gus Fahrur. Kandidat Ketua PWNU Jatim itu memiliki sejumlah kriteria, di antaranya adalah pengasuh pesantren asal Jombang dan merupakan pengurus di PWNU maupun PBNU. Dari keriteria yang telah disebutkan tersebut, maka ada sejumlah nama yang berpeluang dipilih PBNU.
Berikut sosok sosok yang berpotensi mengisi posisi Ketua PWNU Jatim: Kandidat pertama yakni ada KH Hasib Wahab Chasbullah atau Gus Hasib. Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Tmbakberas, Jombang.
Selain menjadi pengasuh ponpes, Gus Hasib juga merupakan salah satu Ketua PBNU saat ini. Pengasuh salah satu ponpes besar di Jombang itu merupakan anak dari KH Abdul Wahab, seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang juga pendiri Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor serta Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1947–1971. Gus Hasib merupakan penerima gelar Doktor Honoris Causa dari American World University yang juga merupakan saudara dari mantan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab.
Kandidat kedua adalah KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin. Gus Kikin merupakan Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang ke 8, setelah KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) wafat pada 2020 silam. Sama seperti Gus Hasib, Gus Kikin juga merupakan salah satu Ketua PBNU saat ini.
Gus Kikin ini dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas bumi. Ia memiliki ikatan keluarga dengan KH Anwar Manshur yang merupakan Pengasuh Tertinggi Ponpes Lirboyo sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jatim saat ini. Kandadiat ketiga yaitu KH Abdussalam Shohib alias ulama yang dikenal dengan panggilan Gus Salam.
Gus Salam ini merupakan Pengasuh Ponpes Al Risalah Mambaul Maarif Denanyar, Jombang dan paman dari cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Ia tercatat pernah diberi amanah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, tetapi posisi tersebut ditolak oleh dirinya karena lebih memilih untuk menjadi Wakil Ketua PWNU Jatim. Namun, pada Agustus 2023 lalu, Gus Salam diberhentikan dari posisi tersebut karena dugaan perbuatan melawan hukum.
Setelah itu, Gus Salam pun memilih untuk terjun ke dunia politik dan menjadi komandan pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Tengah (Jateng) dan Jatim. Sebagai informasi, selain tiga nama tersebut, ada sejumlah nama lain yang juga berpeluang. Di antaranya adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan, yang juga Mursyid Toriqot Wannahsabandiyah, KH. Tamim Romli hingga Pengasuh Ponpes At Tahdzib Ngoro Jombang KH Ahmad Masruh Ihsan Mahin.
Sebelumnya, PBNU memberhentikan KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua PWNU Jatim dengan alasan ada masalah internal organisasi. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. “Ini hal biasa. Soal internal organisasi,” kata Amin Said menjawab beragam pertanyaan dari media terkait proses pemberhentian KH Marzuki Mustamar ketika dikonfirmasi dari Surabaya.
Surat pemberhentian tersebut bernomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 dengan ditandatangani Ketua UmumPBNUKH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf, Rais Aam KH Miftachul Akhyar, dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori. Surat ini telah ditandangani sejak 16 Desember 2023 lalu. Padahal, seharusnya, masa bhakti kepemimpinan Kiai Marzuki baru selesai Maret 2024 mendatang.
Mengingat, PBNU memperpanjang kepengurusan PWNU Jatim selama 6 bulan (terhitung sejak 3 September 2023 hingga 3 Maret 2024) dari masa berakhirnya jabatan yang seharusnya selesai September lalu.