Gedung Capitol AS Digeruduk Pendemo Pro Palestina, 300 Orang Ditangkap Sejumlah pengunjuk rasa pro Palestina melakukan aksi duduk di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (18/10/2023). Para pendemo, menuntut agar AS mendukung gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa yang menolak meninggalkan gedung. Gedung Capitol merupakan kantor Kongres Amerika Serikat. Bangunan ini terletak di Washington, D.C., di puncak Capitol Hill. Para aktivis yang beraksi di Gedung Capitol ini dilaporkan memisahkan diri dari demonstrasi yang lebih besar di National Mall yang juga berlangsung di hari yang sama.
Dalam aksinya, mereka duduk di lantai Gedung Kantor DPR dengan pengawasan dari sekelompok anggota kepolisian. Gedung Capitol AS Digeruduk Pendemo Pro Palestina, 300 Orang Ditangkap Demonstran Pro Palestina Duduki Gedung Capitol AS, Ratusan orang Ditangkap Polisi
Demonstrasi Pro Palestina Terbesar dalam Sejarah AS, Ratusan Ribu Orang Serukan Bebaskan Palestina 10 Hasil Survei Terbaru Capres 2024: Elektabilitas Prabowo Capai 50 Persen, Anies Ganjar Berkejaran Survei Indikator Terbaru: Prabowo Gibran Unggul di Kalangan NU di Jatim
Hasil Survei Capres Poltracking Indonesia Terbaru: Prabowo Tertinggi, Anies 26,9 Persen, Ganjar? Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Sambil meneriakkan “ gencatan senjata sekarang! ” para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “ biarkan Gaza hidup ” dan “ bukan atas nama kami .”
Tak lama setelah protes dimulai, Polisi Capitol memperingatkan massa untuk membubarkan diri. Polisi lalu masuk dan menahan mereka yang menolak untuk mematuhi perintah pembubaran. Polisi Capitol melaporkan bahwa sekitar 300 orang ditangkap.
Demonstrasi tersebut diorganisir oleh Jewish Voice for Peace , Suara Yahudi untuk Perdamaian, yang mengklaim kalau lebih dari 350 orang, termasuk 24 rabi, ikut ambil bagian dalam aksi protes tersebut. Di luar gedung, kelompok tersebut mengklaim bahwa hingga 10.000 orang melakukan unjuk rasa menentang pembersihan etnis yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga Palestina. Seperti diketahui, serangan udara Israel melawan militan Hamas di Gaza memasuki hari ke 12 per Rabu.
Diluncurkan sebagai respons terhadap serangan skala besar terhadap Israel oleh Hamas, respons negara Yahudi tersebut telah menyebabkan hampir 3.500 orang tewas dan lebih dari 12.000 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Para pejabat dan anggota parlemen Amerika sangat mendukung respons militer Israel. Presiden Joe Biden bahkan mengunjungi Tel Aviv pada hari Rabu untuk menunjukkan solidaritas negaranya.
Hanya segelintir anggota parlemen dari Partai Demokrat yang bersuara menentang operasi Israel. Di antara mereka adalah Perwakilan Cori Bush dari Missouri dan Rashida Tlaib dari Michigan, yang keduanya berbicara pada rapat umum hari Rabu. “Presiden Biden, tidak seluruh warga Amerika mendukung Anda dalam hal ini, dan Anda perlu sadar dan memahami hal itu,” kata Tlaib kepada hadirin.
“Kami benar benar menyaksikan orang orang melakukan genosida,” katanya.